Senin, 06 April 2009

tanah

Ilmu tanah adalah ilmu yang mempelajari seluk beluk tanah. Tanah adalah lapisan yang menyeliputi bumi antara litosfer (batuan yang membentuk kerak bumi) and atmosfer. Tanah adalah tempat tumbuhnya tanaman dan mendukung hewan dan manusia.

Tanah berasal dari pelapukan batuan dengan bantuan tanaman dan organisme, membentuk tubuh unik yang menyelaputi lapisan batuan. Proses pembentukan tanah dikenal sebagai pedogenesis. Proses yang unik ini membentuk tanah sebagai tubuh alam yang terdiri atas lapisan-lapisan atau disebut sebagai horizon. Setiap horizon dapat menceritakan mengenai asal dan proses-proses fisika, kimia dan biologi yang telah dilalui tubuh tanah tersebut.

Hans Jenny (1899-1992), seorang pakar tanah asal Swis yang bekerja di Amerika Serikat, dalam bukunya Factors of Soil Formation (1941) mengajukan konsep pembentukan tanah sebagai:

S = f(cl, o, r, p, t).

S adalah Soil (Tanah), cl = climate (iklim), o = organism, r = relief (topografi), p = parent material (bahan induk atau batuan), t = time (waktu).

Selain mempelajari faktor dan proses pembentukan tanah, ilmuwan tanah juga mempelajari sifat-sifat dan proses-proses fisika, kimia dan biologi dalam tanah. Sehingga lahirlah disiplin-disiplin

  1. Pedologi
  2. Fisika tanah
  3. Kimia tanah
  4. Biologi tanah
  5. Konservasi tanah
  6. Mekanika tanah
  7. Pemetaan dan survey tanah
  8. Pedometrika

[sunting] Sejarah ilmu tanah di Indonesia

Ilmu tanah di Indonesia Pertama diajarkan di Fakultas Pertanian Universitas Indonesia (merupakan kelanjutan dari Lanbouw Hogeschool yang didirikan 1940) oleh staf pengajar dari Belanda Prof. Dr. Ir. F.A. van Baren (pakar agrogeologi dan mineralogi) dan Prof. Dr. H.J. Hardon (pakar ilmu tanah dan kesuburan tanah). Kemudian digantikan oleh Drs. F.F.F.E. van Rummelen dan Dr. J. van Schuylenborgh. Akibat nasionalisasi, sejak tahun 1957 digantikan oleh Drs. Manus dan Dr. Ir. Tan Kim Hong. Penelitian tanah di Indonesia mulai saat Indonesia masih dalam kekuasaan kolonial Belanda oleh Dr. E.C.Jul. Mohr (1873–1970). Dr. Mohr yang bertugas di Indonesia sebagai kepala Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat Laboratorium Voor Agrogeologie en Grond Onderzoek di Bogor telah menjalankan survai di Indonesia sejak tahun 1920. Beliau menerbitkan bukunya tahun 1933:

  • Mohr, E.C.J., 1933. De Bodem der Tropen in het Algemeen, en die van Nederlandsch-Indie in het Bijzonder. (Tanah-tanah di Daerah Tropis, dengan rujukan khusus di Hindia Belanda).

Buku tersebut memaparkan iklim dan komposisi tanah di berbagai tempat di Sumatera, Jawa, Bali, Lombok, Sumbawa, Timor, Papua, Maluku, Halmahera, Kalimantan dan Sulawesi, disempurnakan dan diedarkan kembali:

  • Mohr, E.J.C., van Baren, F.A. and van Schuylenborgh, J., 1972. Tropical soils: a comprehensive study of their genesis. 3rd edition. Mouton – Ichtiar Baru – van Hoeve, The Hague.

Buku ini masih menjadi rujukan bagi pakar tanah di daerah tropis sampai sekarang.

Ilmu Tanah PDF Print E-mail
Thursday, 30 August 2007 16:26

Program Doktor (S-3) Ilmu Pertanian USU terdiri dari dua konsentrasi yaitu Agronomi dan Ilmu Tanah. Program ini dibuka sejak tahun akademik 2003-04 sesuai dengan Surat Keputusan Dirjen Dikti Depdiknas No. 3209/D/D/T/2002 tanggal 28 Oktober 2002. Penyelenggaraan program ini mengacu pada Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan R. I. No. 212/U/1999 tanggal 6 September 1999 tentang Pedoman Penyelenggaraan Program Doktor.

Persyaratan calon mahasiswa:
  1. Lulusan program Magister Ilmu Tanah
  2. Indeks Prestasi (IP) minimal 3.00
Pelamar mengajukan permohonan dengan ditulis tangan dan menyebutkan pilihan konsentrasi serta menyampaikannya kepada:

Direktur
Sekolah Pascasarjana
Universitas Sumatera Utara
Jl. Sivitas Akademika
Kampus USU, Medan 20155

Tel. (061) 8211453, 8225465
Fax. (061) 8212453

Surat Lamaran dilengkapi dengan:
  1. Formulir Isian Sekolah Pascasarjana USU
  2. Fotokopi Transkrip S-2 yang telah dilegalisir oleh perguruan tinggi asal
  3. Fotokopi ijazah S-2 yang telah dilegalisir oleh perguruan tinggi asal
  4. Daftar Riwayat Hidup
  5. Surat rekomendasi dari 2 (dua) orang yang dapat diminta keterangan tentang kelayakan akademik calon peserta
  6. Menyertakan sinopsis usulan penelitian
  7. Surat izin/persetujuan dari instansi bagi pelamar yang bekerja
  8. Surat keterangan tentang jaminan biaya pendidikan dan biaya hidup dari sponsor yang menanggung biaya (di atas kertas segel Rp. 6.000)
  9. Pasfoto ukuran 3x4 cm sebanyak 2 (dua) lembar
  10. Biaya pendaftaran sebesar Rp.100.000, disetorkan ke rekening Rektor USU No. 0063054850 pada Bank BNI Cabang USU.
Mahasiswa diwajibkan membayar biaya pendidikan selama 7 (tujuh) semester. Setelah 7 semester mahasiswa hanya membayar biaya administrasi.
Profil tanah itu merupakan suatu irisan melintang pada tubuh tanah dibuat dengan cara menggali lubang dengan ukuran (panjang dan lebar) tertentu dan kedalaman yang tertentu pula sesuai dengan keadaan tanah dan keperluan penelitiannya. Dalam hal ini misalnya untuk keperluan genesa tanah pada oksisol yang solumnya tebal, pembuatan profil tanah dapat mencapai kedalaman sekitar 3 - 3,5 meter.
Permeabilitas tanah menunjukkan kemampuan tanah dalam meloloskan air. Struktur dan tekstur serta unsur organik lainnya ikut ambil bagian dalam menaikkan laju permeabilitas tanah. Tanah dengan permeabilitas tinggi menaikkan laju infiltrasi dan dengan demikian, menurunkan laju air larian.
Pembentukan tanah dibagi menjadi 2 macam yaitu (1) perubahan massa padat (batuan) menjadi material yang tidak padat atau halus (2) perubahan material yang halus menjadi tanah seiiring dengan berjalannya waktu (disebut dengan perkembangan tanah/soil development).
Pembentukan tanah (soil formation) merupakan pembentukan material yang tidak padat dengan adanya proses pelapukan dan pembentukan profil tanah (termasuk perkembangan horison).
Profil tanah adalah penampang tegak lurus/vertikal tanah yang menunjukkan lapisan-lapisan tanah atau horison.
Horizon : lapisan tanah yang kurang lebih sejajar dengan permukaan bumi dan berbeda dengan lapisan yang berdekatan
Proses pembentukan tanah : penambahan (additions), kehilangan (losses), perubahan bentuk (transformation), pemindahan lokasi (translocation). Additions : penambahan air (hujan, irigasi), nitrogen dari bakteri pengikat N, energi dari sinar matahari, dsb. Losses : dihasilkan dari kemikalia yang larut dalam air, adanya erosi, pemanenan atau penggembalaan, denitrifikasi, dll. Transformation : terjadi karena banyak reaksi kimia dan biologi pada proses dekomposisi bahan organik, pembentukan material tidak larut dari material yang larut. Translocation : terjadi karena adanya gerakan air maupun organisme didalam tanah misalnya clay beregrak ke lapisan yang lebih dalam atau gerakan garam terlarut ke permukaan krn evaporasi.
Pelapukan batuan secara kimia (dekomposisi) lebih dominan dibanding pelapukan secara fisik di daerah beriklim basah. Untuk daerah cold arid maka pelapukan fisik lebih dominan.
tanah dallam tahap pertama pembentukannya adalah akumulasi lapisan bahan induk yang telah pecah dan terpisah ,disebut regolit.dengan ini saya buka dengan Pertama-tama saya akan membahas tentang beberapa faktor utama yang mempengaruhi pemmbentukan tanah yaitu:

  • Bahan induk, berperan dalam menentukan kedalaman,tekstur,permeabilitas terhadap air dan kandungan nutrisi tanah. satu yang penting bahwa bahan induk juga dapat memengaruhi warna tanah.
  • Iklim,memengaruhi kecepatan pelepukan batuan induk. misalnya,batuan didaerah beriklim panas dan lembap akan mengalami pelepukan sangat cepat dibandingkan daerah lain.disini iklim juga serta merta nenpengaruhi jumlah humus(bahan organik) yang terkandung dalam tanah.
  • topografi,memengaruhi kedalaman dan pemereabilitas tanah.misalnya bentuk permukaan yang curam akan meningkatkan pergerakan air dan partikel tanah sehingga laopisan tanah akan lebih tipis.
  • biota,berbagai mahkluk hidup memngaruhi struktur dan kandungan tanah.disini tumbuhan mengambil nutrien dari dalam tanah dan dibalikkan ke tanah jika tumbuhan itu telah mati.contohnya biota mikroorganisme,cacing membusukkan jasad mahkluk hidup yang telah mati sehingga melepaskan senywa organik.
  • waktu.tanah yang baru saja terbentuk cenderung memiliki banyak kesamaan karakteristik dengan bahan induknya.tetapi dengen berjalannya waktu tanah akan memiliki karakteristik baru yang berasal dari penambahan senyawa organik atau aktivitas mahkluk hidup.
Yang kedua saya akan membahas komponen penyusun tanah disini tidak terlalu banyak yang akan saya ulas maka dari itu inilah komponen komponen itu sbb:

Tanah tersusun atas beberapa komponen yaitu bahan anorganik(mineral),bahan organik,air dan udara.dan berikut presentase kandungen tanah diatas:

-bahan anorganik:40%
-biota :5%
-bahan organik :10%



Profil tanah itu merupakan suatu irisan melintang pada tubuh tanah dibuat dengan cara menggali lubang dengan ukuran (panjang dan lebar) tertentu dan kedalaman yang tertentu pula sesuai dengan keadaan tanah dan keperluan penelitiannya. Dalam hal ini misalnya untuk keperluan genesa tanah pada oksisol yang solumnya tebal, pembuatan profil tanah dapat mencapai kedalaman sekitar 3 - 3,5 meter.
Permeabilitas tanah menunjukkan kemampuan tanah dalam meloloskan air. Struktur dan tekstur serta unsur organik lainnya ikut ambil bagian dalam menaikkan laju permeabilitas tanah. Tanah dengan permeabilitas tinggi menaikkan laju infiltrasi dan dengan demikian, menurunkan laju air larian.
Tinggi muka air tanah berubah-ubah sesuai dengan keadaan iklim tetapi dapat juga berubah karena pengaruh dari adanya kegiatan konstruksi. Di tempat itu dapat juga terjadi muka air tanah dangkal, di atas muka air tanah biasa, sedangkan kondisi dapat terjadi bila tanah dengan permeabilitas tinggi di permukaan atasnya dibatasi oleh lapisan muka air tanah setempat, tetapi berdasarkan tinggi muka air tanah pada suatu tempat lain yang lapisan atasnya tidak dibatasi oleh lapisan rapat air.
Koefisien permeabilitas terutama tergantung pada ukuran rata-rata pori yang dipengaruhi oleh distribusi ukuran partikel, bentuk partikel dan struktur tanah. Secara garis besar, makin kecil ukuran partikel, makin kecil pula ukuran pori dan makin rendah koefisien permeabilitasnya. Berarti suatu lapisan tanah berbutir kasar yang mengandung butiran-butiran halus memiliki harga k yang lebih rendah dan pada tanah ini koefisien permeabilitas merupakan fungsi angka pori. Kalau tanahnya berlapis-lapis permeabilitas untuk aliran sejajar lebih besar dari pada permeabilitas untuk aliran tegak lurus. Lapisan permeabilitas lempung yang bercelah lebih besar dari pada lempung yang tidak bercelah (unfissured).